20 Keutamaan Ilmu daripada Harta
Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. Alhmadulillah..
Sungguh nikmat Allah yang begitu luar biasa hingga detik ini.. :)
Kali ini saya akan berbagi sedikit ilmu yang akan saya kutip dari sebuah buku ternama dari penulis ternama. Sebuah buku yang belum lama terbit, tapi sudah menjadi best seller. Buku itu berjudul "Lapis-lapis Keberkahan" karya Ust. Salim A Fillah :) . Alhamdulillah akhirnya bisa mendapatkan buku ini. :) Izinkan saya untuk mengutip sedikit nggih Ustadz. Semoga beliau mengijinkan. :) Cuss, langsung saja ya.. Monggo disimak..
Disebutkan di buku ini, Ust. Salim A Fillah menukil paparan dari Syaikh Muhammad Abu Zahrah, yang mengambil penjabaran Abul Hasan, Radhiyallahu 'Anhu, pendapat para Tabi'in, Atba'ut Tabi'in, dan 'Ulama Muta'akhkhirin kemudian meramunya menjadi satu.
=0=0=0=0=0=0=0=
"Ilmu lebih utama daripada harta, awal-awal sebab ia adalah warisan para rasul dan nabi-nabi. Sementara harta berupa emas, perak, dan permata, dilungsurkan Fir'aun, Qarun, dan raja-raja."
"Yang kedua, ilmu lebih utama daripada harta, karena ilmu menjaga pemiliknya, sedang pemilik harta bersusah payah memelihara kejayaannya."
"Yang ketiga, ilmu lebih utama dibanding harta, sebab jika ilmu menguasai harta, akan menjadi mulialah kedua-duanya. Sebaliknya, jika harta menguasai ilmu, kan menjadi hinalah kedua-duanya."
"Yang keempat, ilmu lebih utama dibanding harta, sebab kekayaan akan berkurang jika dibelanjakan, sedangkan pengetahuan akan bertambah jika dibagikan."
"Yang kelima, ilmu lebih utama dibanding harta, karena ilmu setia menyertai pemiliknya menuju kematian, kebangkitan dan akhiratnya. Adapun harta tak mau ikut dan tetap tinggal di dunia."
"Yang keenam, ilmu lebih utama dibanding harta, sebab pemilik ilmu terhormat dan diperlukan semua insan; dari rakyat jelata hingga raja. Adapun harta hanya berguna dalam kebutuhan faqir dan dhu'afa."
"Yang ketujuh, ilmu lebih utama daripada harta, sebab bagi pemilik harta, akan bermunculan musuh jahat dan kawan tak tulus. Adapun empunya ilmu, berarti memperbanyak saudara dan mengurangi seteru."
"Yang kedelapan, ilmu lebih utama daripada harta, sebab pemilik harta hanya digelari yang baik-baik jika mau memberi. Adapun ahli ilmu digelari yang baik-baik sejak belajar, terlebih ketika mengajar."
"Yang kesembilan, ilmu lebih utama daripada harta, sebab ketamakan pada ilmu memuliakan mereka yang masih bodoh, maupun para cendekia. Sebaliknya, tamak terhadap harta menistakan yang masih miskin juga yang sudah kaya."
"Yang kesepuluh, ilmu lebih utama dibanding harta, sebab di akhirat, pemilik harta akan rumit urusan dan berbelit hisabnya. Sedangkan pelajar dan pengajar ilmu akan mendapat kemudahan dan syafa'at Nabi-Nya."
"Yang kesebelas, ilmu lebih utama dibanding harta, sebab kemuliaan pemilik harta ada pada pernak-pernik kekayaan yang terletak di luar dirinya. Adapun keluhuran ahli ilmu adalah pengetahuan yang menyatu bersama sosoknya."
"Yang kedua belas, ilmu lebih utama dibanding harta, sebab semua ibadah dan ketaatan pada Allah, harus dilakukan dengan ilmu. Tapi banyak kemaksiatan keji dan mungkar, dapat dilakukan dengan harta."
"Yang ketiga belas, ilmu lebih utama daripada ilmu, karena agak sukar menemukan kemaksiatan yang ditujukan untuk memperoleh ilmu. Namun, bertabur banyaknya dosa-dosa yang ditujukan demi mendapatkan harta."
"Yang keempat belas, ilmu lebih utama daripada harta, karena harta menyergapkan kesedihan sebelum mendapatkannya dan mencekamkan kekhawatiran setelah memperolehnya. Adapun ilmu adalah kegembiraan dan keamanan, kapan pun dan dimana pun berada."
"Yang kelima belas, ilmu lebih utama daripada harta, sebab mencintai ilmu, baik bagi yang memilikinya maupun tidak, adalah mata air kebajikan. Adapun mencintai harta, baik di kala berpunya maupun papa, adalah sumber keburukan."
"Yang keenam belas, ilmu lebih utama dibanding harta, sebab Adam diciptakan, lalu dia dibekali ilmu, dan bukannya harta, yang membuatnya unggul di hadapan para malaikat dan menerima sujud penghormatan mereka."
"Yang ketujuh belas, ilmu lebih utama dibanding harta, sebab Rabb kita menciptakan makhluk pertamanya berupa pena, menurunkan wahyu pertama pada Nabi-Nya dengan kalimat 'baca', dan menjadikan mu'jizat utama Rasulullah adalah kitab-Nya."
"Yang kedelapan belas, ilmu lebih utama dibanding harta, sebab harta hanya bisa mulia dan membawa ke surga jika dimakmumkan kepada ilmu. Adapun ilmu tak harus disertai harta untuk menjadikan pemiliknya begitu."
"Yang kesembilan belas, ilmu lebih utama dibanding harta, sebab orang berharta lagi berilmu yang berinfaq, pahalanya disamakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dengan orang berilmu miskin yang baru berniat untuk itu."
"Yang kedua puluh, ilmu lebih utama dibanding harta, sebab para pemilik harta mudah dijangkiti kesombongan hingga mengaku Tuhan. Adapun para pemilik ilmu dikaruniai sifat takut kepada Allah dan rendah hati terhadap sesama insan."
=0=0=0=0=0=0=0=
Terang ust salim dalam bukunya lagi, bahwa para pendahulu kita yang shalih, demi memahamkan kita akan betapa pentingnya ilmu yang mejadi pengikat segala kebaikan dan penyimpul semua keberkahan, sering membandingkannya dengan karunia lainnya yaitu harta. Seperti yang telah dipaparkan diatas.
Hmm, bukan karena harta diciptakan tak punya nilai dan makna, hanya saja harta akan bermanfaat ketika dimakmumkan terhadap ilmu. :) Bukankah ini bisa menjadi bahan renungan kita? Kita yang masih sangat besar dalam memikirkan harta dibanding ilmu. Semoga bisa menjadi ajang refleksi kita.
Maka berbahagialan para penuntut ilmu dan pengajar ilmu. Mari selalu memperbaharui niat kita agar selalu lillah, fillah dan billah. Tidak ada yang lain. :)
Jangan pernah berhenti menuntut ilmu, selagi Allah masih memberikan nafas demi nafas kehidupan. Karena kehidupan sebenarnya bukanlah di dunia, melainkan di akhirat..
Sekian, semoga dosa-dosa dan kesalahan hingga detik ini dan selanjutnya Allah ampuni. Maha Besar Allah. Maha Benar Allah.
"Yang kesembilan, ilmu lebih utama daripada harta, sebab ketamakan pada ilmu memuliakan mereka yang masih bodoh, maupun para cendekia. Sebaliknya, tamak terhadap harta menistakan yang masih miskin juga yang sudah kaya."
"Yang kesepuluh, ilmu lebih utama dibanding harta, sebab di akhirat, pemilik harta akan rumit urusan dan berbelit hisabnya. Sedangkan pelajar dan pengajar ilmu akan mendapat kemudahan dan syafa'at Nabi-Nya."
"Yang kesebelas, ilmu lebih utama dibanding harta, sebab kemuliaan pemilik harta ada pada pernak-pernik kekayaan yang terletak di luar dirinya. Adapun keluhuran ahli ilmu adalah pengetahuan yang menyatu bersama sosoknya."
"Yang kedua belas, ilmu lebih utama dibanding harta, sebab semua ibadah dan ketaatan pada Allah, harus dilakukan dengan ilmu. Tapi banyak kemaksiatan keji dan mungkar, dapat dilakukan dengan harta."
"Yang ketiga belas, ilmu lebih utama daripada ilmu, karena agak sukar menemukan kemaksiatan yang ditujukan untuk memperoleh ilmu. Namun, bertabur banyaknya dosa-dosa yang ditujukan demi mendapatkan harta."
"Yang keempat belas, ilmu lebih utama daripada harta, karena harta menyergapkan kesedihan sebelum mendapatkannya dan mencekamkan kekhawatiran setelah memperolehnya. Adapun ilmu adalah kegembiraan dan keamanan, kapan pun dan dimana pun berada."
"Yang kelima belas, ilmu lebih utama daripada harta, sebab mencintai ilmu, baik bagi yang memilikinya maupun tidak, adalah mata air kebajikan. Adapun mencintai harta, baik di kala berpunya maupun papa, adalah sumber keburukan."
"Yang keenam belas, ilmu lebih utama dibanding harta, sebab Adam diciptakan, lalu dia dibekali ilmu, dan bukannya harta, yang membuatnya unggul di hadapan para malaikat dan menerima sujud penghormatan mereka."
"Yang ketujuh belas, ilmu lebih utama dibanding harta, sebab Rabb kita menciptakan makhluk pertamanya berupa pena, menurunkan wahyu pertama pada Nabi-Nya dengan kalimat 'baca', dan menjadikan mu'jizat utama Rasulullah adalah kitab-Nya."
"Yang kedelapan belas, ilmu lebih utama dibanding harta, sebab harta hanya bisa mulia dan membawa ke surga jika dimakmumkan kepada ilmu. Adapun ilmu tak harus disertai harta untuk menjadikan pemiliknya begitu."
"Yang kesembilan belas, ilmu lebih utama dibanding harta, sebab orang berharta lagi berilmu yang berinfaq, pahalanya disamakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dengan orang berilmu miskin yang baru berniat untuk itu."
"Yang kedua puluh, ilmu lebih utama dibanding harta, sebab para pemilik harta mudah dijangkiti kesombongan hingga mengaku Tuhan. Adapun para pemilik ilmu dikaruniai sifat takut kepada Allah dan rendah hati terhadap sesama insan."
=0=0=0=0=0=0=0=
Terang ust salim dalam bukunya lagi, bahwa para pendahulu kita yang shalih, demi memahamkan kita akan betapa pentingnya ilmu yang mejadi pengikat segala kebaikan dan penyimpul semua keberkahan, sering membandingkannya dengan karunia lainnya yaitu harta. Seperti yang telah dipaparkan diatas.
Hmm, bukan karena harta diciptakan tak punya nilai dan makna, hanya saja harta akan bermanfaat ketika dimakmumkan terhadap ilmu. :) Bukankah ini bisa menjadi bahan renungan kita? Kita yang masih sangat besar dalam memikirkan harta dibanding ilmu. Semoga bisa menjadi ajang refleksi kita.
Maka berbahagialan para penuntut ilmu dan pengajar ilmu. Mari selalu memperbaharui niat kita agar selalu lillah, fillah dan billah. Tidak ada yang lain. :)
Jangan pernah berhenti menuntut ilmu, selagi Allah masih memberikan nafas demi nafas kehidupan. Karena kehidupan sebenarnya bukanlah di dunia, melainkan di akhirat..
Sekian, semoga dosa-dosa dan kesalahan hingga detik ini dan selanjutnya Allah ampuni. Maha Besar Allah. Maha Benar Allah.
:') belajar dan terus belajar
BalasHapus